BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
2.1.1 PNPM Sidoarjo
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. [Dikutip dari : Buku Pedoman Umum P2KP-3, Edisi Oktober 2005]
Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu.
Disadari bahwa selama ini banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran gejala-gejala yang tampak terlihat dari luar atau di tataran permukaan saja, yang mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari dimensi-dimensi dari gejala-gejala kemiskinan tersebut muncul dalam berbagai bentuk, seperti antara lain :
Disadari bahwa selama ini banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran gejala-gejala yang tampak terlihat dari luar atau di tataran permukaan saja, yang mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari dimensi-dimensi dari gejala-gejala kemiskinan tersebut muncul dalam berbagai bentuk, seperti antara lain :
1. Dimensi Politik , sering muncul dalam bentuk tidak dimilikinya wadah organisasi yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, sehingga mereka benar-benar tersingkir dari proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut diri mereka. Akibatnya, mereka juga tidak memiliki akses yang memadai ke berbagai sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan hidup mereka secara layak, termasuk akses informasi;
2. Dimensi Sosial sering muncul dalam bentuk tidak terintegrasikannya warga miskin ke dalam institusi sosial yang ada,terinternalisasikannya budaya kemiskinan yang merusak kualitas manusia dan etos kerja mereka, serta pudarnya nilai-nilai kapital sosial;
3. Dimensi Lingkungan sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang tidak berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga cenderung memutuskan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan serta permukiman;
4. Dimensi Ekonomi muncul dalam bentuk rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak; dan
5. Dimensi Aset, ditandai dengan rendahnya kepemilikan masyarakat miskin ke berbagai hal yang mampu menjadi modal hidup mereka, termasuk aset kualitas sumberdaya manusia (human capital), peralatan kerja, modal dana, hunian atau perumahan, dan sebagainya.
Karakteristik kemiskinan seperti tersebut di atas dan krisis ekonomi yang terjadi telah menyadarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dalam penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki, yaitu ke arah pengokohan kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun organisasi masyarakat warga yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman.
Penguatan kelembagaan masyarakat yang dimaksud terutama juga dititikberatkan pada upaya penguatan perannya sebagai motor penggerak dalam ‘melembagakan' dan ‘membudayakan' kembali nilai-nilai kemanusiaan serta kemasyarakatan (nilai-nilai dan prinsip-prinsip di P2KP), sebagai nilai-nilai utama yang melandasi aktivitas penanggulangan kemiskinan oleh masyarakat setempat. Melalui kelembagaan masyarakat tersebut diharapkan tidak ada lagi kelompok masyarakat yang masih terjebak pada lingkaran kemiskinan, yang pada gilirannya antara lain diharapkan juga dapat tercipta lingkungan kota dengan perumahan yang lebih layak huni di dalam permukiman yang lebih responsif, dan dengan sistem sosial masyarakat yang lebih mandiri melaksanakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kepada kelembagaan masyarakat tersebut yang dibangun oleh dan untuk masyarakat, selanjutnya dipercaya mengelola dana abadi P2KP secara partisipatif, transparan, dan akuntabel. Dana tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membiayai kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan, yang diputuskan oleh masyarakat sendiri melalui rembug warga, baik dalam bentuk pinjaman bergulir maupun dana waqaf bagi stimulan atas keswadayaan masyarakat untuk kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, misalnya perbaikan prasarana serta sarana dasar perumahan dan permukiman.
Model tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk penyelesaian persoalan kemiskinan yang bersifat multi dimensional dan struktural, khususnya yang terkait dengan dimensi-dimensi politik, sosial, dan ekonomi, serta dalam jangka panjang mampu menyediakan aset yang lebih baik bagi masyarakat miskin dalam meningkatkan pendapatannya, meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman meraka maupun menyuarakan aspirasinya dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, maka dilakukan proses pemberdayaan masyarakat, yakni dengan kegiatan pendampingan intensif di tiap kelurahan sasaran.
Melalui pendekatan kelembagaan masyarakat dan penyediaan dana bantuan langsung ke masyarakat kelurahan sasaran, P2KP cukup mampu mendorong dan memperkuat partisipasi serta kepedulian masyarakat setempat secara terorganisasi dalam penanggulangan kemiskinan. Artinya, Program penanggulangan kemiskinan berpotensial sebagai “gerakan masyarakat”, yakni; dari, oleh dan untuk masyarakat.
2.1.2 Sejarah Singkat PNPM Sidoarjo
1. September 2000 – Penandatanganan Deklarasi Milenium. Dalam deklarasi itu,disepakati MDGs (Millenium Development Goals – Sasaran Pembangunan Milenium)
2. Pemerintah membuat berbagai program penanggulangan kemiskinan. Diantaranya :
a. PPK – Program Pengembangan Kecamatan
b. P2KP – Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan
Kedua program ini mulai dikembangkan sejak pemerintahan presiden Megawati.
3. 30 April 2007 PNPM diluncurkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah.
PNPM sendiri adalah pengembangan dan harmonisasi dari program sebelumnya
a. PPK à PNPM Mandiri Perdesaan dengan Depdagri sebagai departemen pembina
b. P2KP à PNPM Mandiri Perkotaan dengan Dep Pekerjaan Umum sebagai departemen pembina.
Untuk diketahui, PNPM Mandiri Perkotaan sendiri pada awalnya disebut sebagai PNPM P2K.
4. Tahun 2008 PNPM diperluas dengan melibatkan dan menyatukan berbagai program pengentasan kemiskinan di berbagai sektor, yaitu :
a. P2DTK – Program Pengembangan Daerah Tertinggal dan Khusus
b. PISEW – Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
c. Dan lain-lain
5. Jadi, sampai dengan 2009, telah diluncurkan berbagai program yang tergabung dalam PNPM Mandiri yaitu :
a. PNPM Mandiri Perdesaan
b. PNPM Mandiri Perkotaan
c. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan
d. PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan Khusus
e. PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan
f. PNPM Mandiri Pariwisata
g. PNPM Mandiri Perumahan Permukiman (Perkim), yang diluncurkan pada 14 Oktober 2009 di Surakarta.
Secara bertahap seluruh program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat yang ada di berbagai kementrian/lembaga akan diharmonisasikan ke dalam PNPM Mandiri.
2.1.3 Bagan Struktur Kepemimpinan
KORKOT (Koordinator Kota) |
ASKOT (Asisten Koordinator Kota) |
ASMANDAT (Asisten Manajemen Data) |
SUBPROF (Sub Profesional) |
SF (Senior Fasilitator) |
FASKEL (Fasilitator Kelurahan) |
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian SIM (Sistem Informasi Manajemen)
a. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan metoda, prosedur atau teknik yang digabung dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian lain mengenai sistem adalah himpunan elemen - elemen yang saling berkaitan dan membentuk suatu aktifitas untuk menghasilkan tujuan tertentu, sehingga dalam sebuah sistem terdiri dari sub sistem - sub sistem dan mengandung substansi tertentu.
b. Pengertian Informasi
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diatur, disusun dan diolah sehingga mempunyai arti dan nilai.Nilainya berhubungan erat dengan faktor ketelitian dan waktu (informasi yang tepat dan uptodate).
c. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dalam organisasi.
d. Aktifitas pada sistem informasi :
1. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi.
2. Proses adalah konversi / pemindahan manipulasi dan analisis input data mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi yang menggunakan output tersebut.
4. Informasi membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki output.
e. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah suatu kesatuan yang paling terkait dari sistem informasi yang merupakan segala fasilitas yang ada untuk menyusun informasi yang relevan bagi para pemimpin dari segala eselon dan jabatan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan - keputusan yang efektif dan tepat pada waktunya, dalam menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawab mereka.
Dari sumber lain menyebutkan sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam berbagai level suatu organisasi / perusahaan.
Sistem informasi manajemen juga diartikan sebuah informasi yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi menggunakan perangkat keras ( Hardware ) dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan database.
2.2.2 Konsep DBMS
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Database adalah suatu koleksi data komputer / kumpulan file - file yang saling berhubungan dimana hubungannya ditunjukan melalui field kunci dari setiap file yang ada. Dua tujuan utama konsep Database yaitu meminimalkan pengulangkan dan mencapai independensi data / kebebasan data.
Kebebasan data meliputi :
a. Physical data independence; Kemapuan atau kebolehan untuk merubah pola fisik / stuktur database tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
b. Logical data independence; kemampuan atau kebolehan untuk membuat perubahan pola konseptual tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Misalnya manipulasi isi atau mengolah isi / laporan.independenci data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel untuk mengakses data.
Beberapa keuntungan pemrosesan data berdasarkan database :
1. Pencegahan redundansi data: menghindari pengulangan penyimpanan melalui struktur yang logik dan hemat (menghindari penyimpanan data berulang pada file) .
2. Konsistensi data: dengan pengendalian duplikasi data maka tampilan data selalu konsisten karena dari sumber / lokasi penyimpananyang sama .
3. Integrasi data: dengan diorganisasikannya dalam suatu struktur tunggal dengan hubungan - hubungan logic diantara entitas data yang berkaitan, maka pengguna dapat dengan mudah menghubungkan suatu data dengan data lain .
4. Multiple user: pemakaian data bersamaan pada waktu yang sama dengan sistem network / LAN (local area network).
5. Standarisasi data: dengan mendefinisasikan data dan pembakuan data akan menghindari ketidakseragaman format .
6. Kemudahan pembuatan aplikasi sistem karena data sudah diintegrasikan dengan hubungan - hubungan antar file dan tidak dalam bentuk berkas - berkas terpisah .
7. Kemudahan akses: karena merupakan koleksi data komputer yang diorganisasikan .
8. Kebebasan data .
9. Keamanan data: Karena dilengkapi program / fasilitas keamanan dari sistem operasinya dengan pengendalian pemakaian password, pengacakan data / enkrip dan lain - lain.
Database manajemen system (DBMS)
DBMS adalah kumpulan file - file yang saling berhubungan beserta perangkat lunak / software atau program pengelolaannya (menambah, mengurangi,menghapus, edit dan lain sebagainya).
Keuntungan DBMS :
Keuntungan DBMS :
1. Mengambil data dan informasi secara cepat: dengan hubungan - hubungan logis dan program pengolahannya seperti query memungkinkan pemakai memanggil data dalam hitungan detik / menit.
2. Akses dengan berbagai cara: misalnya dengan memakai field kunci dan bahasa pemrograman.
3. Fleksibilitas: karena independensi data, data dapat ditambahkan maupun dikurangi dari database tanpa harus memodifikasi program aplikasi.
4. Keamanan: Fasilitas seperti kata sandi (password), direktori pemakai, bahasa sandi (encryption).
5. Integritas data dapat dipertahankan karena dihindari data yang saling bertentangan (updating data).
6. Manajemen data dapat lebih baik karena penyimpanan yang terpusat, sehingga organisasi tahu dimana data berada.
Kerugian DBMS:
1. Perangkat lunak mahal.
2. Perangkat keras mahal.
3. Sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dibidang database dan pengelolaannya.
2.2.3 Entity Relationship Diagram
Model ERD adalah kumpulan konsep dari entitas, atribut, relationship serta konstrain lainnya yg menggambar kan struktur basis data dan transaksi pada basis data. Entitas adalah objek dalam bentuk fisik maupun konsep yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Contoh : entitas MAHASISWA, entitas BUKU, entitas MATAKULIAH
Komponen ER Model
a. Entity (entity set)
b. Attribut
c. Relationship (relationship set)
d. Link
Simbol ER Model
Gambar 2.1 Simbol ER Model
Entity
Dapat disimbolkan dg Rectangle
Ada dua macam
1. Strong Entity
Entity Yang keberadaannya tidak tergantung pada entity lain.
Contoh Mahasiswa, Matakuliah, Jurusan
2. Weak Entity
Entity yang keberadaanya tergantung pada entity lain
Contoh adalah Entity Orang Tua Mahasiswa yang keberadaannya tergantung pada Mahasiswa
Attribut
1. Simple Attribute
Attribut yang tidak dapat dibagi lagi menjadi sub attribute, Misalkan Attribut JenisKelamin, StatusMarital pada entity Mahasiswa
2. Composite Attribut
Attribut yang dapat dibagi lagi menjadi sub attribut Misalkan Attribut Nama dapat dibagi menjadi NamaAWal dan NamaAkhir
3. Single Value Attribute
Attribut yang mempunyai nilai tunggal Misalkan Attribut JenisKelamin Pada Entity Mahasiswa.
Tidak mungkin seorang mahasiswa mempunyai jenis kelamin lebih dari satu.
4. Multi Value Attribut
Attribut Yang mempunyai Nilai Ganda Misalkan Attribut Hobby Pada Entity Mahasiswa Pendidikan tinggi bagi seorang Dosen .
5. Derive Attribut
Attribut yang nilainya dapat diturunkan dari attribut lain Misalkan attribut Usia dapat diturunkan dari attribut Tanggal Lahir Nomor Induk Kependudukan dapat diturunkan dari Tempat Tinggal, Tanggal Lahir dan Nomor Index.
2.2.4 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
1. Context Diagram (CD)
2. DFD Fisik
3. DFD Logis
Empat simbol yang digunakan :
Gambar 2.2 Simbol ER Model
Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal.(CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
Terminologi sistem :
a. Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
b. Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
c. Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
d. Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
e. Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
f. Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
g. Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
h. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
1. Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
b. Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
c. Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
d. Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
e. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
f. Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
g. Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
2. Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
3. Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
4. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
5. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
6. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
7. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
8. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
2.2.5 Jaringan Kawasan Lokal (Local Area Network)
Pengertian
Jaringan atau network adalah kumpulan komputer yang dapat berkomunikasi satu sama lain, menggunakan peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama (seperti disk dan printer) dan dapat berhubungan dengan komputer induk pada sistem lain yang jauh letaknya.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain dan saling berbagi sumber daya misalnya Cdrom, printer, pertukaran file atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.
Jaringan kawasan lokal lebih dikenal sebagai LAN (lokal area network) merupakan sistem kerjasama kelompok kerja yang lebih sering diterapkan disuatu organisasi.
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya tidak jauh dari beberapa kilometer.
Tiga jenis topologi LAN
Ada tiga jenis topologi jaringan yang sering digunakan atau diterapkan pada jaringan kawasan lokal yaitu antara lain.
1. Topologi Bus
Gambar 2.3 Topologi Bus |
Pada topologi Bus node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.Topologi sebuah linier BUSSemua node pada jaringan (file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksisebuah kabel utama.Kelebihan jenis topologi ini adalah untuk memfungsikan jaringan tidak setiap komputer perlu dijalankan, mudah dalam instalasi, murah dan efektif untuk jaringan kecil.
Beberapa kelemahan BUS Topologi yaitu :
1. Apabila anda ingin menggunakan teknologi client-server, topologi ini sangat tidak cocok. Karena backbone dari topologi bus hanya menangani satu koneksi pada satu saat, sehingga memiliki tingkat collission (tabrakan paket) yang tinggi.
2. Karena trafik hanya berjalan pada satu kabel, maka akan sulit untuk melakukan troubleshooting apabila terjadi kerusakan jaringan.
3. Kinerjanya agak lambat karena setiap jalur informasi hanya menggunakan satu kabel.
2. Topologi cincin
Gambar 2.4 Topologi Cincin
Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti lingkaran seperti cincin. Pada topologi jenis ini data-datayang dikirimkan akan melalui setiap node serta komputer sehingga sampai ke tujuannya.
Kelemahan topologi cincin adalah kegagalan pada satu workstation dapat menyebabkan kegagalan secara keseluruhan, dan untuk memfungsikan jaringan setiap komnputer harus dijalankan.
Kelebihannya adalah bahwa topologi jenis ini memungkinkan kinerja sistem yang lebih cepat.
3.Topologi Star atau bintang
Gambar 2.5 Topologi Star atau Bintang |
Topologi jenis ini didesain dimana setiap node (file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati sebuah Hub atau concentrator.
Datayang terkirim ke jaringan akan melewati Hub atau concentrator yang mengatur dan mengontrol ke tempat tujuannya. Hub juga berfungsi sebagi pengontrol seluruh fungsi jaringan dan repeater atau penguat aliran data.
Kelebihan dari Star topologi antara lain:
1. Dengan Star topolog, akan secara mudah untuk mengetahui kegagalan yang terjadi pada jaringan.
2. Kegagalan pada satu workstation tidak akan menyebabkan kegagalan pada jaringan secara umum.
3. Administrator dapat meningkatkan keamanan dengan melakukan segmentasi pada jaringan dan melindungi jaringan yang menghubungkan antar workstation tersebut dengan enkripsi.
Kelemahan dari Star topologi yaitu memiliki satu titik kelemahan utama yang sangat kritis, yaitu Hub atau switch. Apabila titik ini diserang, maka jaringan akan jatuh atau dengan kata lain sangat tergantung pada komputer di pusat yang mempengaruhi seluruh kinerja jaringan yang dapat berakibat kemacetan.
2.2.6 Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi pada bidang informasi seperti perangkat keras dan perangkat lunak dan perangkat pemikir (Brainware) dan pengetahuan tentang proses Batch dan proses online.
2.2.7 Perangkat Keras (Hardware)
Bagian-bagian pokok perangkat keras pada sistem komputer yaitu: masukan (input), central processing unit (CPU), tempat penyimpanan dan keluaran (output).
1. Input/ peralatan input
Adalah komponen komputer yang berfungsi untuk input atau memasukkan data. Contoh beberapa alat pemasukan: Keyboard / papan tombol, mouse, touch screen, scanner atau reader membaca gambar / kode / sinyal (Barcode), data communication selain masukan dari luar komputer, masukan yang datang dari komputer lain juga dapat dikategorikan masukan .
2. Processor / peralatan proses
Processor dapat disebut sebagai:Central Processing Unit (CPU). Istilah microprcessor menunjukan bentuk CPU yang sangat kecil .
Di dalam CPU terdapat komponen:
1. Arithmetic Logic Unit (ALU), berfungsi memproses data yang telah ditafsirkan oleh control unit.
2. Control unit, berfungsi menyeleksi, membagi atau menafsirkan jenis masukan untuk diproses lebih lanjut pada ALU .
3. Memori
Memori ada dua :
Memori ada dua :
1. Memori internal (ROM dan RAM), ROM/ Read Only Memory adalah memori yang berisi data/ perintah yang permanen sehingga data / perintah tidak hilang bila aliran listrik terputus . RAM / Random Acces Memory, berisi perintah atau data yang sifatnya sementara dan data akan hilang bila aliran listrik terputus sebelum disimpan dalam media penyimpanan .
2. Memori external: media penyimpanan data external . Contoh: Flexibel disk (Floppy disk/ diskette), Optical disk (CD ROM / Compact DiskRead Only Memory).
4. Peralatan output
Peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan hasil pemrosesan. Keluaran / output dibagi menjadi dua yaitu Soft copy yang sering disebut monitor dan Hard copy seperti printer dalam media kertas .
2.2.8 Perangkat Lunak (Software)
Berdasarkan fungsinya, perangkat lunak dibagi menjadi tiga yaitu : Sistem software, programming language, application software .
1. Sistem software
Berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan peralatan dan biasanya dibuat oleh pembuat perangkat dan bawaan computer. Beberapa jenis sistem software adalah operating system, software development kit & utility program .
a. Operating system (OS), Adalah software yang berisi perintah - perintah agar peralatan yang ada / komputer dapat beroperasi. OS terdapat pada microprocessor. OS yang berhubungan dengan disket yaitu Disk Operating System (DOS), OS untuk komunikasi, OS untuk sistem lain seperti UNIX, PICK, WINDOWS, dan lain sebagainya .
b. Software Development Kit (SO) ;Dibuat oleh pembuat hardware guna membantu para programmer dalam membuat software baru (program bantu yang menghubungkan programmer dengan OS) .
c. Utility program;Perangkat lunak tambahan, dibuat oleh pembuat perangkat keras maupun orang lain dan membatu pemakai untuk memperbaiki, mengubah, atau keperluan manajemen sistem.
2. Programming langguage
Adalah bahasa yang khusus dibuat agar seorang programmer dapat berkomunikasi dengan komputer sehingga dapat membuat program aplikasi .Contoh : dbase, Foxbase, Acces, SqL dan lainnya .
3. Aplication software
Aplication software dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi untuk pembuatan dengan application development software dan fungsi pemakaian dengan software package.
a. Aplication Development Software (ADS) yang menekankan pada kemampuan bahasa dalam membuat aplikasi yang hanya dipakai oleh pembuat program .
b. Software package, Merupakan sisa dari ADS, contoh lotus, wordstar, Wordperfect , page master dengan kemampuan khusus.
2.2.9 Perangkat Manusia (Brainware)
Istilah untuk menyebut komponen atau perangkat manusia dalam sistem komputer yang dapat berupa operator, programmer, spesialis telekomunikasi, analis sistem dan sebagainya.
Batch, online
Proses batch adalah melaksanakan proses pada suatu saat tertentu, sedangkan proses online yaitu melaksanakan proses pada saat itu juga. Perbandingan proses batch dan online terletak pada kapan sebuah proses itu di laksanakan.
2.2.10 Topologi WiFi
Jika dalam jaringan konvensional dikenal berbagai jenis topologi jaringan, seperti starring, dan bus, pada WiFi hanya dikenal 2 jenis topologi jaringan yatu ad hoc dan infrastructure.
Topologi Ad Hoc
Topologi ad hoc adalah topologi WiFi dimana komputer maupun mobile station terhubung secara langsung tanpa menggunakan AP. Jadi komunikasi langsung dilakukan me!alui masing-masing perangkat wireless yang terdapat pada komputer atau perangkat komunikasi lainnya. Prinsip kerja ad hoc sarna dengan prinsip kerja peer to peer.
Gambar 2.6 Topologi Ad Hoc |
0 komentar:
Posting Komentar